Memulai Kehidupan Baru di Philippines!

by - September 25, 2019

Memulai Kehidupan Baru di Philippines !

Okay setelah sekian lama tidak ada postingan (pada dasarnya hanya karena malas!!!), kali ini saya mau cerita sedikit circumstances saya sekarang (ga ada yg peduli kaliii) . Terlepas dari ada yang peduli atau kagak, saya mau sharing aja.

Sudah dari bertahun-tahun lalu saya pengen banget memulai blogging, tapi ya kembali lagi ke masalah utama yaitu penyakit malas. Malas membuat saya melewati banyak kesempatan dan waktu terbuang sia-sia. Hal-hal yang seharusnya dapat tercapai dan lebih terkoordinasi semuanya buyar hanya karena sebuah kemalasan. Penyesalan selalu datang belakangan, ketika rasa penyesalan datang kadang sudah terlambat untuk memperbaikinya ataupun memulainya.

Jadi apa hubungannya topik postingan kali ini dengan penyesalan? Banyak bangett, sehubungan dengan kemalasan saya dalam mencapai pendidikan yang lebih tinggi, juga tidak adanya niat untuk meng-upgrade skill, lowongan pekerjaan yang dapat saya lamar menjadi terbatas, apalagi kalau sudah bekerja di sebuah perusahaan lebih dari 10 tahun, umur uda gede, pendidikannya kecil, mau cari gaji lumayan, nak cari kemana coba. Teman-teman seangkatan uda pada manager, memulai usaha sendiri, kamunya masih kerja sama orang dengan gaji ga seberapa. Duhh pokoknya nyeselnya uda ga ketulungan.

Uda gitu cita-cita atau impian saya tuh pensiun di usia 40 tahun. Pensiun dari HongKong!!! Tabungan aja ga ada, gimana mau pensiun. Sedikit background saya saat ini ya, umur uda 35 tahun (saat ini tahun 2020), jenis kelamin perempuan, status single and available (eakkk uda mau expired) masih dalam jalan mencari pasangan, tapi kayaknya bakalan susah, jadi sekarang prioritas utama saya adalah menabung demi pensiun karena estimasi ga bakal dapat suami plus merid dan tinggal di rumah jadi IRT, btw selain cita2 pensiun di usia 40tahun, menjadi IRT tinggal di rumah jaga anak juga merupakan impian sederhanaku.

Pekerjaanku sekarang bisa dikatakan not bad untuk lulusan SMK, saya bekerja di sebuah bank kecil lokal, gaji juga diatas rata-rata karena sudah bekerja lebih dari 10 tahun, tapi tabungan bulanan setelah dikurangi semua pengeluaran, sisanya ya paling 1juta. Temen-temen juga harusnya tau, kebutuhan ekonomi sekarang kalau hanya mengandalkan gaji ga mungkin bisa pensiun, kecuali gajimu tinggi bisa puluhan juta keatas atau sudah punya anak yang gede (dan mudah2an anaknya berbakti) jadi bisa membiayai kebutuhan orangtuanya.

Karena gaji ga tinggi juga ga punya anak, bagaimana dong rencana pensiun saya, mestilah nak cari jalan keluar kan. Dan kembali lagi ke atas, ga banyak pilihan karena faktor pendidikan dan usia, oleh karena itu, terpaksa melirik ke negara tetangga atau luar negeri, tapi lirik-lirik bukan berarti langsung ketemu, kalaupun ketemu ada risk factornya dong.

Kalau mau dikatakan, pekerjaan saya sekarang sangat aman, kalau bukan resign sendiri, saya yakin perusahaan saya tidak akan sembarangan memecat karyawan yang sudah lama bekerja. Benefit dan bonus juga sebenarnya sangat bagus, tahun ini (2019) saya baru saja mengikuti company trip keluar negri tepatnya Jepang. Temen-temen pasti merasa wow perusahaan sebagus ini tapi kok mau resign? Yah sebagus-bagusnya benefit, percuma kalau gajinya tidak cukup untuk tabungan pensiun.

Oleh karena itu, saya memilih mengambil resiko dan memilih untuk bekerja di luar negri. Resiko yang saya katakan meliputi (ini berlaku utk saya yang pendidikan tidak tinggi, yang ga bisa banyak milih yaa, jangan bandingkan dengan expat yang memiliki skill dan bisa nego gaji serta benefit dan lain sebagainya) :

1. Ketidakstabilan
Yang namanya memulai pekerjaan baru baik didalam maupun luar negri, tentunya ada faktor cocok tidaknya dengan pekerjaan baru tersebut, dan juga dengan lingkungan kerja serta co-worker. Kalau kamu memilih pekerjaan baru ya harus siap-siap dengan risiko tersebut apalagi kalau sekarang kamu memiliki sebuah pekerjaan yang stabil, lebih susah memutuskan, karena ingat penyesalan itu selalu datang belakangan

2. Penipuan
Banyak banget ya kita lihat di online, lowongan ataupun magang kerja keluar negri, tapi apakah lowongan yang ditawarkan benar adanya, jangan sampai teman-teman tergiur gaji tinggi dan serta merta ikutin saja apa kata penyalur kerja keluar negri tersebut. Bagaimanapun itu adalah luar negri, dimana tidak ada kenalan yang bisa dimintain bantuan, apalagi kalau ke negri yang bahasanya kita kurang pahami, lebih sulit lagi.

3. Benefit dan gaji yang tidak sesuai pembicaraan saat interview
Nah kalau ini sampai terjadi, dan kitanya sudah diluar negri, mau ga mau hanya bisa gigit jari. Karena ada perusahaan yang mau menanggung biaya keberangkatan dan juga visa kerjamu dulu, jadi kalau kamu mau resign mesti ganti rugi, dan biayanya sangat besar and it’s not worth it. Jadi ini risky banget ya.

Itu sebagian risiko utama yang membuat saya agak bimbang dengan keputusanku resign dari perusahaan sekarang. Benar-benar tidak disarankan apabila teman-teman tidak yakin bisa menghadapi resiko yang dapat terjadi.

Dalam hal ini saya cukup beruntung meski di awal ada sedikit masalah, tapi semua bisa diatasi asalkan ada kemauan. Cerita pekerjaan baruku kita mulai dari postingan berikutnya ya. Mudah-mudahan penyakit malasku bisa ditanggalkan. Oh ya, inti dari topik postingan kali ini adalah saya sudah resign dan mulai bekerja di Philippine, sorry ya dah panjang lebar tapi isinya ga sesuai topik hehe.





You May Also Like

0 comments