• Home
    • Hobbies
    • Travel
    • News
Powered by Blogger.

Sharing is Love ❤️

Memulai Kehidupan Baru di Philippines !

Okay setelah sekian lama tidak ada postingan (pada dasarnya hanya karena malas!!!), kali ini saya mau cerita sedikit circumstances saya sekarang (ga ada yg peduli kaliii) . Terlepas dari ada yang peduli atau kagak, saya mau sharing aja.

Sudah dari bertahun-tahun lalu saya pengen banget memulai blogging, tapi ya kembali lagi ke masalah utama yaitu penyakit malas. Malas membuat saya melewati banyak kesempatan dan waktu terbuang sia-sia. Hal-hal yang seharusnya dapat tercapai dan lebih terkoordinasi semuanya buyar hanya karena sebuah kemalasan. Penyesalan selalu datang belakangan, ketika rasa penyesalan datang kadang sudah terlambat untuk memperbaikinya ataupun memulainya.

Jadi apa hubungannya topik postingan kali ini dengan penyesalan? Banyak bangett, sehubungan dengan kemalasan saya dalam mencapai pendidikan yang lebih tinggi, juga tidak adanya niat untuk meng-upgrade skill, lowongan pekerjaan yang dapat saya lamar menjadi terbatas, apalagi kalau sudah bekerja di sebuah perusahaan lebih dari 10 tahun, umur uda gede, pendidikannya kecil, mau cari gaji lumayan, nak cari kemana coba. Teman-teman seangkatan uda pada manager, memulai usaha sendiri, kamunya masih kerja sama orang dengan gaji ga seberapa. Duhh pokoknya nyeselnya uda ga ketulungan.

Uda gitu cita-cita atau impian saya tuh pensiun di usia 40 tahun. Pensiun dari HongKong!!! Tabungan aja ga ada, gimana mau pensiun. Sedikit background saya saat ini ya, umur uda 35 tahun (saat ini tahun 2020), jenis kelamin perempuan, status single and available (eakkk uda mau expired) masih dalam jalan mencari pasangan, tapi kayaknya bakalan susah, jadi sekarang prioritas utama saya adalah menabung demi pensiun karena estimasi ga bakal dapat suami plus merid dan tinggal di rumah jadi IRT, btw selain cita2 pensiun di usia 40tahun, menjadi IRT tinggal di rumah jaga anak juga merupakan impian sederhanaku.

Pekerjaanku sekarang bisa dikatakan not bad untuk lulusan SMK, saya bekerja di sebuah bank kecil lokal, gaji juga diatas rata-rata karena sudah bekerja lebih dari 10 tahun, tapi tabungan bulanan setelah dikurangi semua pengeluaran, sisanya ya paling 1juta. Temen-temen juga harusnya tau, kebutuhan ekonomi sekarang kalau hanya mengandalkan gaji ga mungkin bisa pensiun, kecuali gajimu tinggi bisa puluhan juta keatas atau sudah punya anak yang gede (dan mudah2an anaknya berbakti) jadi bisa membiayai kebutuhan orangtuanya.

Karena gaji ga tinggi juga ga punya anak, bagaimana dong rencana pensiun saya, mestilah nak cari jalan keluar kan. Dan kembali lagi ke atas, ga banyak pilihan karena faktor pendidikan dan usia, oleh karena itu, terpaksa melirik ke negara tetangga atau luar negeri, tapi lirik-lirik bukan berarti langsung ketemu, kalaupun ketemu ada risk factornya dong.

Kalau mau dikatakan, pekerjaan saya sekarang sangat aman, kalau bukan resign sendiri, saya yakin perusahaan saya tidak akan sembarangan memecat karyawan yang sudah lama bekerja. Benefit dan bonus juga sebenarnya sangat bagus, tahun ini (2019) saya baru saja mengikuti company trip keluar negri tepatnya Jepang. Temen-temen pasti merasa wow perusahaan sebagus ini tapi kok mau resign? Yah sebagus-bagusnya benefit, percuma kalau gajinya tidak cukup untuk tabungan pensiun.

Oleh karena itu, saya memilih mengambil resiko dan memilih untuk bekerja di luar negri. Resiko yang saya katakan meliputi (ini berlaku utk saya yang pendidikan tidak tinggi, yang ga bisa banyak milih yaa, jangan bandingkan dengan expat yang memiliki skill dan bisa nego gaji serta benefit dan lain sebagainya) :

1. Ketidakstabilan
Yang namanya memulai pekerjaan baru baik didalam maupun luar negri, tentunya ada faktor cocok tidaknya dengan pekerjaan baru tersebut, dan juga dengan lingkungan kerja serta co-worker. Kalau kamu memilih pekerjaan baru ya harus siap-siap dengan risiko tersebut apalagi kalau sekarang kamu memiliki sebuah pekerjaan yang stabil, lebih susah memutuskan, karena ingat penyesalan itu selalu datang belakangan

2. Penipuan
Banyak banget ya kita lihat di online, lowongan ataupun magang kerja keluar negri, tapi apakah lowongan yang ditawarkan benar adanya, jangan sampai teman-teman tergiur gaji tinggi dan serta merta ikutin saja apa kata penyalur kerja keluar negri tersebut. Bagaimanapun itu adalah luar negri, dimana tidak ada kenalan yang bisa dimintain bantuan, apalagi kalau ke negri yang bahasanya kita kurang pahami, lebih sulit lagi.

3. Benefit dan gaji yang tidak sesuai pembicaraan saat interview
Nah kalau ini sampai terjadi, dan kitanya sudah diluar negri, mau ga mau hanya bisa gigit jari. Karena ada perusahaan yang mau menanggung biaya keberangkatan dan juga visa kerjamu dulu, jadi kalau kamu mau resign mesti ganti rugi, dan biayanya sangat besar and it’s not worth it. Jadi ini risky banget ya.

Itu sebagian risiko utama yang membuat saya agak bimbang dengan keputusanku resign dari perusahaan sekarang. Benar-benar tidak disarankan apabila teman-teman tidak yakin bisa menghadapi resiko yang dapat terjadi.

Dalam hal ini saya cukup beruntung meski di awal ada sedikit masalah, tapi semua bisa diatasi asalkan ada kemauan. Cerita pekerjaan baruku kita mulai dari postingan berikutnya ya. Mudah-mudahan penyakit malasku bisa ditanggalkan. Oh ya, inti dari topik postingan kali ini adalah saya sudah resign dan mulai bekerja di Philippine, sorry ya dah panjang lebar tapi isinya ga sesuai topik hehe.





Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Hi, postingan kali ini akan membahas bagaimana tetap dapat terhubung dengan keluarga maupun teman disaat kita berada di luar negeri. 

Bagi yang sudah pernah berpergian ke luar negeri tentu saja tau betapa mahalnya tarif roaming per harinya. Nah seiringan dengan perkembangan zaman, para operator seluler pun mengerti akan hal tersebut. Sekarang sudah banyak promo dari berbagai operator seluler untuk tarif ringan saat roaming. Yang akan saya bahas adalah XL Pass dari operator seluler XL Axiata.

Apa itu XL Pass? Sekilas tentang XL Pass adalah sebuah Pass untuk menggunakan kuota utama paket data dalam negeri yang sudah aktif sebelum kita keluar negeri. Nah misalnya sekarang kamu pengguna XL, dan sudah memiliki paket Xtra Combo 20GB yang berlaku sebulan, pada saat paket Xtra Combo ini masih berlaku, kamu mau melakukan perjalanan keluar negeri selama 3 hari, maka kamu dapat membeli XL Pass jangka waktu 3 hari senilai Rp 150.000 untuk dapat menggunakan kuota Xtra Combo 20GB tersebut (tersedia juga XL Pass 1 hari & 7 hari).  Jadi XL Pass ini bukan paket kuota untuk roaming tapi melainkan sebuah pass untuk mengakses kuota utama.

Rata-rata tarif roaming harian berkisar di angka Rp 100.000 keatas, dan itu pun dengan kuota yang terbatas (1GB/hari) , setelah kuotanya habis, maka kecepatan akan turun menjadi sangat lambat dan hanya bisa digunakan untuk aplikasi chatting yang ringan saja. Untuk mengakses Facebook, Instagram ataupun Google Map sudah tidak bisa loading dengan cepat.

Jadi dengan adanya XL Pass, kita bisa menggunakan paket data dalam negeri yang besar kuotanya, tanpa takut kehabisan kuota maupun mengalami penurunan kecepatan akses internet.

Selain kelebihan yang disebutkan di atas, XL Pass ini ketika sudah diaktifkan, dapat digunakan di negara mana saja yang sudah ada kerjasamanya dengan XL. Jadi misalnya kamu hendak berpergian keluar negeri, tapi dalam perjalanan butuh transit di 2 negara, XL Pass sudah otomatis dapat digunakan, tidak hanya berlaku untuk satu negara saja, tapi dapat digunakan di negara mana saja, asalkan handphone terhubung dengan jaringan yang ada kerjasamanya dengan XL. 


Share
Tweet
Pin
Share
No comments

Lagi-lagi saya mendapat pemberitahuan mendadak dari aplikasi Shopee Indonesia menyusul pemberitahuan pertama dimana akun saya dinonaktifkan, untuk lebih jelasnya dapat lihat di sini

Kali ini bukan akun Shopee saya yang dinonaktifkan melainkan status Star Seller yang susah payah saya raih dicabut mendadak oleh Shopee. Kesal sekali rasanya karena baru minggu lalu akun Shopee dinonaktifkan sekarang status Star Seller ⭐️ juga dinonaktifkan.

Apalah salahnya sehingga akun saya kena terus, sebel rasanya harus bolak balik email2an dgn CS Shopee yang dimana rata2 balasannya sangat generic.

Saya ingin tau dimana letak kesalahannya sehingga status Star Sellerku dicabut, jadi saya email ke help desk Shopee, dimana jawaban yg saya terima adalah karena akun saya tidak memenuhi kriteria Star Seller! What?! Yang benar saja, ini baru pertengahan bulan, dari mana Shopee menghitung penjualan bulananku padahal belum genap sebulan, dan jelas2 penjualanku di bulan berjalan jauh lebih banyak dibanding bulan sebelumnya, jadi otomatis jawaban yg diberikan CS Shopee tidak dapat saya terima.

Kembali lagi saya melayangkan email balasan ke CS Shopee yang kemudian dibalas dengan alasan akun Shopee saya terdeteksi adanya kejanggalan transaksi yang melanggar syarat dan ketentuan Shopee, dimana rincian pelanggaran tidak dijelaskan, hanya saja sistem Shopee diatur demikian apabila mendeteksi kejanggalan.

Jadi karena sudah yang namanya sistem, mau diemail tanya atau komplain gimana pun jawabnya pasti sama, daripada saya capek email bolak balik, saya hanya menanyakan satu hal, bahwa apakah di kemudian hari status Star Seller dapat diaktifkan lagi, dan dijawab oleh CS Shopee bahwa apabila dikemudian hari akun saya memenuhi kriteria Star Seller dan tidak terdeteksi transaksi yang janggal, maka akan diundang lagi untuk join ke Star Seller.

Saya hanya berharap status Star Seller Shopee dapat diaktifkan kembali karena setidaknya ada benefit tersendiri dengan menjadi Star Seller Shopee. Dengan kekecewaan yang amat sangat saya terpaksa tetap menjalankan bisnis online saya di Shopee tanpa status Star Seller, padahal sumber dari pemberian pelayanan yang baik ke customer adalah pencapaian status Star Seller. Semoga kedepannya saya bisa kembali menjadi Star Seller Shopee, akan saya update lagi kalau ada perubahan terbaru.

Temen2 ada yang ngalamin hal yang sama? Yuk share sama saya ^_^





Share
Tweet
Pin
Share
13 comments
Akun Shopee Mendadak Dinonaktifkan

Pemberitahuan mendadak dari aplikasi belanja online Shopee Indonesia membuat saya kebingungan. Ceritanya tuh saya berjualan online di Shopee sudah setahun lebih dan selama ini penjualan termasuk lumayan karena statusku saat akun dinonaktifkan adalah sebagai "Star Seller".

Nah mengapa akun shopee saya yang selama setahunan baik2 saja tiba-tiba dinonaktifkan. Berasa dikhianati padahal saya sudah berusaha sebaik2nya dalam melayani customer dan tidak pernah ada pembatalan maupun persentase chat atau review yang rendah, semuanya selalu diatas rata2 kriteria Star Seller Shopee.

Karena merasa tidak bersalah, saya mencoba untuk email menanyakan hal tersebut dan mengenai kemungkinan akun saya untuk diaktifkan kembali.

Selama akun shopee dinonaktifkan, kita sebagai user penjual ataupun pembeli tidak dapat melakukan transaksi apapun, jadi dana di shopeepay juga terblokir. Hal tersebut membuatku khawatir apakah Shopee Indonesia bakal membatalkan semua penjualanku beserta subsidi ongkirnya.

Saat akun Shopee dinonaktifkan, penjual sama sekali tidak bisa berjualan, saya tidak tau apakah pembeli masih dapat membuat pesanan ke toko yg dinonaktifkan, tp fitur toko libur masih bisa diakses, jadi untuk amannya saya sarankan untuk meliburkan toko apabila akun shopee temen2 ada yg dinonaktifkan.

Di saat penantian yg tidak jelas saya uda merasa pasrah bahwa akun shopee yg dinonaktifkan tidak akan dibuka kembali, semua usaha dan review bagus customer selama setahun bakal hilang tak berjejak, namun segala sesuatu ada awal berarti bakal ada akhir juga, jangan hanya karena satu rintangan kita menyerah begitu saja.

Untuk antisipasi akun shopee yg bakalan dinonaktifkan selamanya, saya mulai memikirkan nama baru untuk toko selanjutnya, bersama adik, saya memikirkan beberapa nama baru yang sedikit lebih mirip dengan akun lama. Semua mulai dari nol lagi, sulit memang tp yang penting ada usaha!!

Namun sepertinya upayaku mengirimkan semua data2 yang diminta Shopee Indonesia tidak sia2, dua hari kemudian sejak akun Shopee dinonaktifkan, saya mendapat pesan pemberitahuan dari aplikasi Shopee Indonesia bahwa akun shopeeku sudah dipulihkan dan dapat bertransaksi normal kembali, disusul email pemberitahuan pemulihan.

So buat teman2 yang akun shopeenya dinonaktifkan, jangan panik dulu, yang penting lengkapin data2 yang diminta oleh pihak Shopee, asalkan tidak melanggar syarat dan ketentuan shopee, kemungkinan besar akun bisa dipulihkan kembali ^_^

Ada yang punya pengalaman akun Shopee dinonaktifkan? Yuk share dan comment dibawah 👇🏻








Share
Tweet
Pin
Share
62 comments

About Me

About Me
Hello welcome to my site, I hope you can find useful information here :)

Categories

japan

recent posts

Sponsor

Facebook

Blog Archive

  • ▼  2019 (2)
    • ▼  September (1)
      • Memulai Kehidupan Baru di Philippines!
    • ►  April (1)
  • ►  2018 (2)
    • ►  March (2)

Pinterest

Total Pageviews

Created with by ThemeXpose